Senja itu aku menyirami tanaman di
sekitarku,
Berdua kami melepas lelah dengan meminum teh
hangat
Lalu bapaku menyuguhkan roti untuk
menambah semangat
Dan aku berkata, bapa aku sangat
menyayangi sepatu ini, aku tidak mau kehilangannya”
Begitu juga aku tidak ingin kehilangan
topi indah ini yang kudapat dari jerih payahku
Bahkan aku mau memiliki jam tangan ini
seumur hidupku
Bapaku tersenyum dan berkata, kamu boleh
memiliki semua hal didunia ini
Menyayangi apapun dan siapapun
tapi ingatlah anakku,
Bahwa Tuhan itu sangat
pencemburu, apapun dan siapapun itu jika dia berusaha menjaganya
Pasti suatu saat akan diambilNya
kembali.
Janganlah bersumpah untuk
menyayangi melebihi Tuhanmu
Karena dia pasti akan mengambilNya
Kamu boleh menjaganya tapi
jangan melebihi kasihNya
Sayangilah Dia maka Dia akan
menjagamu,
Ingatlah akan sepeda yang kau
beli dengan susah payah tahun lalu
Bukankah kau sangat
menyayanginya, tiap hari engkau cuci dan rawat
Tapi tidak lama Tuhan mengambil apa yang menjadi milikmu
Biarlah apa yang menjadi milikmu
berjalan seadanya saja
Sesuatu
yang lebih itu tidaklah bagus begitupun sebaliknya
Untuk
itulah Tuhan menciptakan timbangan antara dosa dan surga untuk kita
Mendengar semua pernyataan bapaku, aku
terdiam dan mencoba menyadari
Bahwa semua yang
kulakukan itu belum benar
Secepatnya harus diubah agar tidak
menyesal di kemudian hari
Betapa
mahalnya harga dan betapa eloknya barang yang aku miliki sebaiknya tidak aku
perlakukan berlebihan yang melebihi kasihNya