Friday, January 16, 2015

ANOTHER SUGGEST

Pagi itu ditengah taman yang indah penuh dengan pepohonan,
Begitu banyak juga dengan buah-buahan yang segar dan ranum,
Seorang Bapa yang baik sedang memberikan petuah untuk anaknya,
Anak itu sudah tumbuh dewasa yang sebentar lagi akan meninggalkan kedua orangtuanya,
Tampaklah mereka duduk berhadapan,
Mereka saling berpandangan dan sang anak menunggu Bapanya berbicara terlebih dahulu,
Berkatalah sang Bapa,"Anakku terkasih, Aku tahu bahwa engkau sudah dewasa;seorang pendamping sudah pantas untukmu."
Aku memang kesepian Bapa, dan membutuhkan seorang yang dapat mengisi kesendirianku dan teman untuk berbagi diluar sana,"keluh anak itu."
Barangsiapa mencari maka ia akan mendapatkannya, begitupula jika engkau berdoa kepada Tuhan untuk mengetuk pintu hatiNya, maka akan dibukakan hatiNya untukmu,
Tapi ingatlah anakku bahwa diluar sana begitu banyak godaan yang akan engkau temui ketika engkau mendapatkan pendampingmu,
Jika memang engkau mencintainya, jangan berharap untuk mendapatkan sesuai yang engkau inginkan karena engkau dan dia dilahirkan dengan sifat yang berbeda,
Bahkan engkau dan saudara sekandungmupun bisa berbeda pendapat,
Beberapa hal yang bisa Kusampaikan kepadamu untuk selalu engkau ingat dan hendaknya engkau laksanakan yaitu,"Genggamlah tangannya ketika engkau berjalan bersamanya maka engkau akan melahirkan buah kebaikan baginya,
Raihlah pundaknya ketika dia dalam keraguan maka engkau akan melahirkan buah perlindungan baginya,
Dan yang terakhir belailah daripadanya rambut yang menghiasi mahkota kepalanya maka engkau akan melahirkan buah perhatian baginya ketika ia bersedih,
Anakku yang terkasih, Kulahirkan engkau supaya dapat mengisi kekosongan yang ada dirumah ini akan tetapi Aku sudah mengetahui bahwa suatu saat nanti engkau akan meninggalkanKu beserta kenyamanan yang Kuberikan dalam Rumah ini,
Bapa, dari petuah yang Bapa sampaikan, bolehkah kiranya aku memegang pinggulnya supaya aku bisa meyakinkan dirinya bahwa dia aman bersamaku,"timpal anak itu."
Bapa yang bijak itu tersenyum dan menjawab,"Tidak nak, engkau hanya harus menjaga tiga hal itu selebihnya biar dia dan imannya yang menjaga dirinya."
Jika engkau melanggar semua perintahKu, maka Aku Bapamu akan mengusirmu beserta pendampingmu dari Rumahku dan kamu akan bertani diluar sana untuk menghidupi pendampingmu untuk memberinya makan dan nafkah,
Tapi jika engkau mencintainya, datanglah kepadaKu untuk menerima berkatKu dan Aku Bapamu akan selalu menyertaimu dalam doa.

Sunday, January 11, 2015

ANOTHER RECEIVING



Berbagai hal telah kutemui baik itu didarat ataupun dilautan,
Namun pertanyaan itu selalu muncul,
Tak seorangpun bisa memberikan jawaban tentang Dia,
Lalu kuputuskan untuk mengibarkan layarku kembali kedaratan,
                Sore itu terlihat sepi dan aku melangkahkan kaki ke daratan,
                Kusandarkan badanku sejenak menikmati udara kebebasan,
                Dan ada orang tua datang menghampiriku,
                Tubuhnya terlihat kurus dan rambutnya mulai memutih,
                Dengan beralaskan kaki dan manik-manik dilehernya,
                Menawarkan sebuah roti yang tidak memiliki rasa,
Kutanya bapa itu,”Bapa, apakah Engkau tinggal di sekitar sini.”
Lalu tak lama Dia berkata,”Tidak, Aku tinggal dimanapun Aku suka.”
Aku menetap dimana saja, ditempat dimana orang tidak memperhatikan Aku,
Tidak banyak yang perduli padaKu, hanya sedikit orang yang masih menerimaKu,
Tapi kamu anak yang baik, masih bisa menerimaKu meski kamu ragu,
Aku tau hatimu berkata apakah Aku orang baik atau bukan,
Lalu kenapa kamu ada disini, bukankah kamu harus pulang,
                Ya aku memang akan pulang, tapi aku mau merenung sejenak,”kataku
                Aku hanya bertanya-tanya siapakah aku dan siapakah Tuhan itu,
                Selama ini aku sudah mencari kemanapun tapi tidak menemukan jawabannya
                Tujuh samudra dan tiga benua sudah kujelajahi tapi aku belum menemukan Tuhan,
                Apakah Engkau bisa memberiku pengertian sedikit tentang Tuhan,
Berbuatlah baik selama 7 hari sepanjang hidupmu,”kata Bapa itu.”
Berdoalah 3 kali sehari pada jam yang sama sepanjang nafasmu,
Terimalah Dia dengan keyakinan hati seumur hidupmu,
 Dan jangan meyakini Dia dengan buah pikiran sepanjang umurmu,
Ingatlah, jangan mencari Dia dari pengetahuan di dunia
Tapi carilah Dia didalam hatimu setiap tarikan nafasmu.
Karena hatimu adalah hatiNya maka berhati-hati menjaga hatimu.
Buah pikiran bisa membalikkan keyakinanmu
Karena suatu ketika engkau tersandung, saat itu juga engkau akan menghina Dia di depan orang banyak
Tapi dengan hatimu maka keyakinanmu akan semakin kuat dengan bertambahnya umurmu
Jika engkau sudah dinyatakan layak maka Tuhan sendiri yang akan mendatangimu,
Bahkan untuk mencuci kakiNya saja engkau tidak layak, apalagi ketika engkau menatap wajahNya

ANOTHER BATTLE

Pulang sekolah dengan panasnya matahari jam 12 siang, seorang anak kecil dengan topi merah putih berlari menuju kerumah dengan terengah engah.
Tak lama Bapaknya menemui didepan rumah, anak itu mencium Bapaknya yang sudah mulai memutih rambutnya.
Disediakannya makan sepiring nasi putih dan garam, berikutnya segelas air putih dingin untuk diberikannya kepada anaknya tersayang.
Sang anak mulai bertanya kepada Bapaknya,"Pak'e nopo to kok aku kudu mangan sega putih ro uyah trus ngombe banyu putih?."
Bapak yang maha bijak itu senyum dan menjawabnya dengan arif,"Bukannya Bapak ndak ada duit le, Bapak pengen ngajari kowe prihatin artine perih ning njerone bathin artine meski kita punya tapi kita belajar untuk tidak punya agar ketika kamu dewasa nanti sudah terlatih untuk hidup apa adanya, terlatih, tahan banting, lan sabar.
Berjuang itu harus dimulai sedini mungkin le, berjuang untuk melatih diri lan mengendalikan diri.
Lha trus nganti kapan tho pak'e aku kudu berjuang koyo ngono kuwi? Tanya anak itu
Perjuangan itu tidak pernah berakhir sampai Gusti sendiri menjemput kita bahkan jika semua yang kamu lakukan itu sudah mendapat restu dari Gusti, kematian itu bisa kamu minta jika kamu benar.
Ngertiya le anakku sik bagus dewe, manungsa kuwi asale saka banyu, kringete asin kaya uyah, plawaane manungsa kwi putih kaya sega. Aku lan ibumu bakal ndongakke kowe supaya selaras kaliyan sabda dalem Gusti, jaga atimu, pikirmu, lan pangucap mbesuk nek Bapak ro Ibu ngadhep ning ngersane Gusti, kowe kudu nggoleki jatining awakmu. Elinga pas kowe ndonga ning guwa Maria Pangiloning Leres, ya kaya ngono kuwi kowe yaiku kacaning kaleresan Gusti.