Hari ini adalah misa pada hari minggu
pertama bulan ini,
Dimana
fajar masih tertutup gelap yang tersisa dari tadi malam,
Aku gundah untuk masuk kedalam gereja,
Sesaat aku terdiam lalu kuambil air suci
dan membasuhnya dalam nama Bapa,
Belum ada satupun orang datang untuk
berdoa,
Lalu aku memulai doaku untuk mengucap
syukur,
Memohon ampun dan berterimakasih atas
makanan, minuman dari hari kemarin hingga sekarang,
Tanpa kusadari ada seorang bapa
yang duduk disampingku, berdoa
Lalu tak lama dia menyalamiku
dengan mengucap,”damai kristus”
Aku menyambut tangannya dan
tersenyum,
“Jika
kamu mau berbuat baik, jangan ragu untuk menunjukkan tangan kananmu.” Kata bapa
itu
Jangan
pikirkan apa yang orang akan pikirkan, tak ada yang tahu maksud tujuanmu
kecuali tuhan,
Jangan
engkau memberi untuk mengharap kembali, tapi engkau memberi karena engkau
sadar,
Bahwa
apa yang engkau miliki kemarin dan sekarang adalah kepunyaan bapamu,
Tetapi
apa yang bapamu miliki bukanlah kepunyaanmu,
Dia yang akan mengambil semua hal termasuk
kamu, rejekimu dan orang yang kau sayangi,
Mendengar
kata-kata bapa itu aku langsung menitikkan air mata
Bapa,
tapi engkau tidak tahu bahwa hasil jerih payahku ini adalah dari hasil yang
tidak baik,
Sebenarnya aku takut untuk
memberikannya tapi jika tidak maka karma akan menimpaku,
Anakku,
semua hal yang akan kau tabur pasti akan kamu tuai, jawab bapa
Jangan
kamu berpikir jika kamu memberikan kebaikan akan dibalas kebaikan
Kehidupan
itu sudah diatur tetapi buah yang akan kamu tuai sesuai dengan buah yang pernah
kamu berikan,
Tuhan
penuh dengan misteri,
Jika kamu memberi jangan memikirkan apa
yang akan kamu dapat
Dari hasil yang telah kamu beri,
Selanjutnya
biarlah tuhan sendiri yang menentukan